Mudik menjadi momen yang ditunggu-tunggu ketika libur lebaran tiba. Berkumpul bersama keluarga di kampung dan bersilaturahmi dengan sanak saudara lainnya. Kehidupan diperantauan memang membuat rindu masakan ibu di rumah. Maka dari itu, para perantau benar-benar memanfaatkan libur lebaran.
Kali ini, kami berkesempatan untuk mewawancarai salah seorang teman kami yang kebetulan seorang mahasiswa perantau dari Magetan, namanya Devy Rosalita. Dia saat ini, tinggal bersama bude nya di daerah Depok. Sudah kurang lebih dua tahun Devy kuliah jauh dari orang tua di Magetan demi menuntut ilmu perkuliahan di Mercu Buana Bekasi.
Sebagai mahasiswa yang tinggal jauh dari orang tua, Devy sangat menantikan momen libur lebaran. Dia menanti-nantimudik ke Magetan. Tapi, yang menarik dari setiap acara pulang kampungnya itu, dia selalu menggunakan event Mudik Gratis. Gimana ceritanya, yah?
“Cerita awal mudik gratis itu bermula dari dua tahun lalu, ada saudara yang kerja di Telkom terus dikasih tahu kalau Telkom ngeluarin CSR mudik gratis,” tuturnya kepada kami. “Tapi sayang banget, tahun berikutnya Telkom nggak ngadain lagi. Terus cari-cari informasi ke orang-orang. Eh, ternyata banyak banget yang ngadain mudik gratis perusahaan-perusahaan gitu,” lanjut Devy.
Ada ribuan orang yang ikut program mudik gratis setiap tahunnya. Devy sudah dua kali mengikuti mudik gratis setiap libur lebaran tiba. Menurutnya, kelebihan dari ikut mudik gratis yaitu lebih hemat biaya, terlebih lagi ia mendapat uang saku, goodie bag, souvenir, obat-obatan, dan lain-lain. Kekurangannya, program mudik gratis ini tidak mencakup daerah seluruh Indonesia, lalu seringkali rebutan bangku dengan peserta mudik gratis lainnya.
Tapi intinya, bagi mahasiswa rantau seperti Devy, program mudik gratis ini sangat membantu. Selain lebih hemat, keamanan dan kenyamanan dijamin oleh perusahaan yang mengadakan program ini.
Penulis : Mia
Narasumber : Devy Rosalita
Pewawancara : Ayu Lestari
Data : Raka Bimo
Comments